Peninggalan Karya Sastra Peninggalan dari Kerajaan Islam

Aneka Karya Sastra Peninggalan dari Kerajaan Islam

Indonesia adalah negara yang memiliki jumlah penduduk muslim terbesar di dunia. Sejarah perkembangan dan penyebaran Islam di Indonesia pun telah berlangsung cukup lama. Kamu tentu sudah tahu bukan, kerajaan Islam pertama di Indonesia?

Ya, Kerajaan Samudera Pasai adalah kerajaan Islam pertama yang didirikan di Indonesia. Selanjutnya, nusantara mulai dipenuhi oleh kerajaan -kerajaan Islam lain yang tersebar di seluruh penjuru negari.

Kerajaan -kerajaan Islam yang berdiri di Indonesia ini tentu telah meningalkan jejak. Bentuk jejak peninggalan kerajaan Islam tersebut banyak yang berupa karya seni. Para seniman muslim di Indonesia meninggalkan begitu banyak karya yang menarik untuk dinikmati hingga sekarang.

Mulai dari karya seni yang dituangkan dalam bentuk bangunan masjid, seni pahat, seni ukir, seni lukis, seni pertunjukkan dan bahkan termasuk juga dalam karya sastra.

Kebanyakan dari peninggalan kerajaan Islam ini merupakan perpaduan antara kebudayaan Islam dan kebudayaan setempat. Karenanya, karya -karya tersebut cukup beragam dan menarik.

Ada berbagai jenis karya sastra yang merupakan peninggalan dari kerajaan -kerajaan Islam. Karya sastra peninggalan kerajaan Islam tersebut di antaranya meliputi : hikayat, syair, suluk, babad, dan kitab-kitab.

Nah, berikut ini, kita akan membahas lebih lanjut mengenai aneka karya sastra yang merupakan peninggalan dari Kerajaan Islam di Indonesia.


1. Hikayat

Hikayat merupakan bentuk karya sastra yang isinya berupa cerita atau dongeng yang seringkali dikaitkan dengan tokoh sejarah. Hikayat-hikayat peninggalan kerajaan Islam di Indonesia banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Arab, Persia, India, dan lain-lain.

Awalnya, hikayat-hikayat ini merupakan bentuk dakwah kepada masyarakat. Isinya berupa  ajakan kepada umat Islam agar dapat memperkuat keimanannya.

Hikayat bernapas Islam yang ada di Nusantara, umumnya menampilkan tokoh-tokoh pahlawan yang memperjuangkan kedaulatan suatu daerah.

Contoh hikayat peninggalam kerajaan Islam misalnya Hikayat Raja-raja Pasai, Hikayat ini diperkirakan ditulis pada abad ke-14.

Hikayat Raja -raja Pasai berkisah tentang Merah Silu yang bermimpi bertemu dengan Nabi Muhammad. Lalu, Marah Silu bersyahadat dan menjadi Sultan Pasai pertama dengan gelar Malik al-Saleh.
Ada juga Hikayat Si Miskin yang juga dikenal dengan nama Hikayat Marakarma. Hikayat ini mengisahkan tentang Manakarma yang lahir dari keluarga miskin. Namun, karena ia memiliki budi yang baik, pada akhirnya ia sukses menjadi raja.

Hikayat Amir Hamzah mengisahkan tentang kepahlawanan Amir Hamzah dalam memperjuangkan Islam serta mempertahankan Melaka dari serangan Portugis. Selain itu, ia juga harus melawan mertuanya yang masih kafir. Hikayat Amir Hamzah diperkirakan ditulis sebelum tahun 1511.

Hikayat Bayan Budiman mengisahkan isinya berupa kisah berbingkai yang disadur dari hikayat India, Sukasaptati. Hikayat ini sebelumnya telah diadaptasi ke dalam bahasa Persia oleh Kadi Hassan pada tahun 1371.

Hikayat ini berisi tentang kisah burung bayan yang mencegah seorang perempuan muda yang hendak berselingkuh.

Hikayat Prang Sabi. Hikayat ini ditulis oleh Tgk Chik Pante Kulu di tahun 1881. Hikayat ini merupakan inspirator jihad rakyat Aceh dalam melawan Belanda.

Di dalamnya, dikisahkan mengenai bidadari surga (ainul mardhiyah) yang menjadi jodoh bagi para pejuang yang mati syahid.

2. Syair

Syair merupakan media penyebaran Islam yang menarik. Sebetulnya, syair tidak hanya populer di Nusantara, melainkan juga hampir di seluruh dunia. Syair-syair peninggalan sejarah Islam di Indonesia antara lain:

  • Syair Ikan Terubuk. Syair anonim ini berisi kisah fiksi yang di dalamnya termuat adab -adab dan tuntunan perilaku beragama.
  • Syair Kompeni Walanda. Di dalam syair ini merupakan riwayat Nabi.
  • Syair Perahu karya Hamzah Fansuri. Syair dari penyair yang hidup di Aceh pada masa pemerintahan Sulthan Alaiddin Riayat Syah Sayidil Mukamil (1589-1604 M) ini mengisahkan aneka pengajaran tentang adab.
  • Syair Perang Banjarmasin. Syair ini diperkirakan ditulis pada abad ke-16. Syair ini memang berisi beberapa pokok ajaran Islam, namun syair yang tidak diketahui pengarangnya ini dipastikan memiliki isi yang pro-Belanda. Hal ini dilihat dari teks pembukanya yang berisi pujian atas pemerintahan Belanda. Syair Peran banjarmasin ini juga mendiskreditkan Pangeran Hidayatullah. Padahal, Pangeran Hidayatullah di mata rakyat adalah sosok patriot.
  • Syair Siak Sri Indrapura yang isinya berupa silsilah raja-raja Siak.

Baca juga: Periodisasi Sastra - Perkembangan Kesusastraan

3. Suluk

Suluk merupakan bentuk karya sastra yang isinya mengenai tasawuf tentang keesaan dan keberadaan Allah SWT. Suluk ini merupakan tembang gubahan Sunan Bonang yang dituliskan pada daun lontar.

Sunan Bonang banyak menggubah sastra berbentuk suluk atau tembang tamsil. Ada pun antara lain Suluk Wijil. Suluk ini pada dasarnya merupakan karya sastra yang berisi tentang ilmu tasawuf.

Ia juga menggubah tembang Tombo Ati (Obat Hati) yang kini masih sering dinyanyikan. Beberapa suluk yang lain adalah :
  • Suluk Sukarsa isinya berupa ajaran tentang hakikat kepemimpinan.
  • Suluk Syarab al Asyiqin karya Hamzah Fansuri isinya merupakan ajaran wahdat al-wujud, serta mengisahkan tentang tahap-tahap pencapaian makrifat.
  • Suluk Malang Sumirang yang ditulis oleh Sunan Panggung dari Demak, sekitar tahun 1520. Suluk ini berisi kritikan terhadap Sultan Demak, dan juga ajaran Sunan Panggung yang dianggap sesat.

4. Sastra dalam bentuk Kitab

Ada pula beberapa kitab peninggalan sejarah Islam. Karya sastra dalam bentuk kitab peninggalam kerajaan Islam antara lain:

  • Kitab Manik Maya, dituliskan pada tahun 1740 oleh Raden Mas Ngabei Ronggo. Kitab ini berisi sejarah perkembangan Islam di area Pulau Jawa.
  • Kitab Nitisastra, digubah di abad ke-15. Kitab ini tidak diketahui siapa penulisnya. Isi kitab ini mengenai ajaran moral dan pandangan hidup berupa kebijaksanaan.
  • Kitab Nitisruti, yang juga tidak diketahi penulisnya ini berisi ajaran tentang filsafat dan moral.
  • Kitab Sasana-Sunu, digubah pada 1798 oleh Raden Tumenggung Sastranegara. Kitab Sasana-Sunu ini berisi ajaran tentang tata cara hidup Islam, serta ajaran meneladani Rasulullah.
  • Kitab Sastra Gending adalah karya Sultan Agung yang isinya memuat ajaran filsafat dan kebajikan.

5. Babad

Babad merupakan bentuk cerita sejarah yang didalamnya banyak bercampur dengan mitos dan kepercayaan masyarakat yang kadang tidak masuk akal.

Karya sastra peninggalan Islam berupa babad antara lain:

  • Babad Cirebon isinya berupa kisah Pangeran Cakrabuwana yang membangun kota Cirebon serta membangun perkampungan Muslim.
  • Babad Demak ini isinya tentang kisah Raden Patah dalam mendirikan Kerajaan Demak.
  • Babad Gianti diperkirakan ditulis pada tahun 1803. Di dalam babad Gianti, dibahas mengenai fenomena-fenomena politik yang terjadi di Pulau Jawa sekitar 1741 - 1757.
  • Babad Raja-Raja Riau ini isinya berupa silsilah raja-raja Riau yang memiliki corak Islam.
  • Babad Sejarah Melayu (Salawat Ussalatin).
  • Babad Tanah Jawi dituliskan oleh Carik Braja pada 1788 atas perintah Sunan Paku Buwono III. Babad Tanah Jawi ini berisi silsilah raja-raja dari zaman Mataram Hindu hingga Mataram Islam.

Demikian artikel mengenai Karya Sastra Peninggalan dari Kerajaan Islam, jangan lupa kunjungi terus porosilmu.com untuk mendapat materi pelajaran sekolah. Terima kasih.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

contoh hasil karya sastra

4 Peristiwa Penting Menjelang Proklamasi Kemerdekaan

peristiwa sebelum proklamasi dilaksanakan